Pilkada 2024 Tanpa Incumbent, Posisi Cabup Harga Mati
“Pilkada 2024 tidak ada incumbent atau kandidat petahana, sehingga kesempatan emas bagi Partai Golkar merebut kursi Bupati Badung. Saya minta dan mendukung kader terbaik kita di Badung, saudara Wayan Suyasa untuk bertarung berebut Badung 1,” ujar Gus Adhi di sela-sela acara penyerahan mobil ambulance, CSR (corporate social responsibility) BTN kepada Yayasan Maju Prakasa, di Jalan Raya Canggu, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Senin (4/4) siang.
Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota sudah saatnya tampil dalam hajatan Pilkada. “Di Badung Wayan Suyasa kita dukung dan beliau harus siap pada Pilkada 2024 mendatang. Karena ini peluang, harus semangat, maksimal berjuang. Seperti semangat juang Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, semangat ini harus dimiliki oleh kader dalam memenangkan Bupati Badung di Pilkada,” ujar Anggota Fraksi Gokar DPR RI dapil Bali ini.
“Soal koalisi, Golkar bisa mendekati Demokrat, Partai NasDem, Partai Gerindra yang sejalan dengan Partai Golkar. Sebagai partai pemenang kedua di Pemilu 2019, Golkar di Badung bisa berpeluang besar,” ujar Anggota Komisi II DPR RI membidangi pemerintahan ini.
Soal kemungkinan koalisi dengan PDIP? “Bagi saya, sudah saatnya Golkar tampil di posisi Badung 1. Tidak ada hal yang tidak mungkin dalam satu perjuangan. Kocok koalisi dulu, kemudian ikuti proses. Jangan menyerah duluan. Ada tahapannya yang bisa mengukur. Ada survei, Calon Bupati Badung harga mati bagi Golkar Badung,” tegasnya.
Gus Adhi mencontohkan sukses pasangan Gde Agung-Sudikerta di Badung pada Pilkada Badung 2005. Ketika itu, Golkar bukan partai pemenang di pemilu legislatif (Pileg). Namun Golkar mengusung figur yang punya elektabilitas tinggi. Alhasil, ketika menampilkan Gde Agung-Sudikerta, Golkar jadi pemenang. “Golkar tidak jadi penguasa waktu itu, kalah di 4 dari 6 kecamatan, tetapi menangkan Pilkada bahkan sampai 2 periode. Saya saksi sejarah, saya ketika itu Sekretaris DPD II Golkar Badung,” beber putra dari tokoh Golkar Bali almarhum I Gusti Ketut Adhiputra ini.
Kenapa ngotot Golkar harus ambil posisi Cabup Badung di Pilkada Badung 2024? Gus Adhi mengatakan, semangat memenangkan Gede Agung-Sudikerta pada 2005 silam berangkat dari kondisi pembangunan daerah saat ini. “Ketika itu, sangat jelas bisa dilihat kondisi kesehatan, kondisi pendidikan, kesejahteraan masyarakat sangat mengkhawatirkan. Begitu Gde Agung-Sudikerta naik ‘Badung1’, hasilnya luar biasa. Rumah Sakit Kapal (RSUD Mangusada, Red) terwujud, Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus meningkat. Jadi, kita memanggil kader Golkar memperbaiki Badung yang saat ini kondisi pembangunannya memprihatinkan,” ujar Gus Adhi.